Al Ghozali….
Tiga tahun aku di
dalam kandunganmu,
tanpa cacat tanpa
pakaian yang melekat pada sukma ragaku…
Sukma yang terbelah
oleh belaianmu telah meresap pada blazer kebanggaanku…
Al Ghozali….
Kaki dan tanganku
telah bercampur imajinasi, mata dan otakku telah terbeli
Tetapi apa kau tak
pernah bertanya pada pagar
dan menara yang menjulang
tinggi meneriakkan kegagahanmu…
Al Ghozali….
Namamu telah
terparti pada lembar sejarahku…
Selendangmu telah
melilit leher menaraku…
Benderamu telah
terkibar bersama gagahnya pohon palam berdaun sutera…
Sungguh, aku bangga
menyebut namamu…
Al Ghozali….
Bersama petir
menyambar aku titipkan salamku…
Bersama hujan
gerimis aku menangis,
mengingat saat aku
bermesraan dan bercumbu rayu denganmu…
saat ini sendiri bersama bulan,
aku sering
berteriak dan membuang nafas tanpa mengingat jasamu…
Al Ghozali….
Ilmu-ilmu yang
melekat pada lembar telah hambar dan riuh tertiup angin gunung
Goresan tinta hitammu
bercampur kapur putih telah kering bersama kering kerontang badanku…
Di malam ini aku
teringat lagi pada masa nakalku dan bodohku…
Setiap nafas
berbeda angan, tetapi satu tujuan selalu menyatu bersamamu…
Aku rindu masa lalu
itu…
Al Ghozali….
Dimanakah rekaman
jejak hidupku yang telah aku gores di atas sampul al fiyahku…
Hilangkah atau
bersembunyi di balik keperawananmu?
Al Ghozali….
Malam ini aku
bertabur bintang bersama angin,
Berpeci kebanggaan
dan berjubah kemesraan…
Sungguh, air mataku
kering terkuras kapas dan tertelan bersama permen manisku…
Al Ghozali….
Aku tidak akan
duduk tersimpuh sedikitpun dalam keadaan pengecut, walaupun seribu musuh
menghadang di
depanku….
Al
Ghozali…kaulah asrama yang kurindu….
Suci, 20 Maret 2012
(Malam acara Al Ghozali bertabur bintang)
0 komentar:
Posting Komentar