Aku dan Ayahmu
Tangkai yang menggantungkan
apel kecerdikanmu
terkikis ulat pohon
hingga daun-daun hijau
penuh gairah
tak terjamah ulat
berhati serakah
tapi agaknya hari ini
kau bisa menggulung nasib
di mana tidak ada hari
yang bisa membuat nasibmu meraung di atas punggung
introspeksi!
introspeksi!
introspeksi!
Kau lahir hari ini,
Kau bernafas hari ini,
Kau bisa mencerna
kehidupan
dengan mapan, juga hari
ini!
Tapi aneh, mengapa
ayahmu tak mengajakku
bersatu setelah
kelahiranya sama?
Adakah janji dalam perut
yang akut,
atau memang dia dan aku
takut?
Sudahlah, yang penting
AKU dan AYAHMU lahir!
Suci, 24 Nopember 2012
(Kutulis untuk Aqil Malang, karena dia ulang tahun
Dan ulang tahun ayahnya sama sepertiku, 10 Desember)
0 komentar:
Posting Komentar