Mambaus Sholihin Tergenang Air Mata
BU NYAI HJ ANIYAH, seorang
wanita yang senantiasa menemani dan menguatkan azam suaminya, KH Masbuhin Faqih
dalam mengemban beratnya berjuang di tengah-tengah masyarakat dan santri.
Beliau sangat berjasa dalam berdirinya pondok pesantren dua bahasa dengan motto
Alim, Sholeh, Kafi yang berdiri di desa Suci ini. Dengan kepribadian yang sabar
loman dan pekerja keras, dalam keadaan yang sulit dan sesusah apapun, keluh
kesah tak pernah terucap dari bibir seorang wanita kelahiran Gresik, 30 Oktober
1952 tersebut. Setia mendampingi dan mendukung langkah seorang Kyai berjuang
di bidang pendidikan dalam menjadikan suatu lahan yang awalnya hanya berupa
tanah gersang dipenuhi oleh ilalang, kini menjadi sebuah area yang
menjadi sumber cahaya, sumber ilmu, penerang kegelapan yang mampu menunjukkan
jalan yang benar di tengah masyarakat.
Beliau sudah beberapa kali
dirawat di Rumah Sakit. Dan yang terakhir tepatnya pada tanggal (14/1) beliau
dirawat inap di RS Petrokimia Gresik
bertempat di lantai 2 kamar Tratai 3, Ketika itu kondisi beliau tampak sehat,
belaiu hanya melakukan terapi tenggorokan karena belum bisa menelan makanan.
Namun meski dirawat inap, keadaan beliau tidak ada perkembangan hingga tepatnya
tanggal (17/1) beliau dipindahkan di
ruang ICU. Tak sampai tiga hari, atas permintaan beliau, beliau dikeluarkan
dari ruang ICU dengan harapan bisa berkumpul dengan keluarga. Hingga akhirnya
beliau menghembuskan nafas terakhir diusianya yang ke 60, bertempat di RS Petrokimia Gresik pada hari ahad (20/1) pukul
20.40 WIB. Suatu hari yang jika dilihat dari kalender islam (Hijriyah-red) sudah memasuki hari
senin bulan Robiul Awal, yang mana pada bulan mulia tersebut diturunkannya Nabi
Muhammad SAW dan juga bertepatan dengan Haulnya KH Abdul Hamid Pasuruan. Malam
itu juga, bertempat di mushola pondok
putri langsung dilakukan sholat jenazah pada kloter pertama menjelang dini
hari. Ke esokan harinya (21/1) tepatnya pukul 10.00.WIB bertempat di masjid
Roudlotus Salam beliau disholati lagi,
yang dimami oleh KH. Minanur Rohman putra KH Usman al Ishaqi. KH. Ubaidillah Faqih
sebagai Sambutan atas nama keluarga, dan pembacaan do'a yang dibawakan oleh
Habib Husain, Habib Abu Bakar bin Ali As Segaf, KH. Hanan Ma'sum dan KH.
Asfihani Faqih. Penghormatan yang dihadiri oleh ratusan jama'ah dari berbagai
kalangan mulai dari santri, alumni, masyarakat, pejabat pemerintah hingga para
habaib turut menjadi saksi besarnya jasa yang telah diemban oleh Bu Nyai Hj
Ainiyah. Beliau langsung dihantarkan keperistirahatan terakhirnya yang
berlokasi di samping masjid Roudlotus Salam Suci Manyar Gresik. (MAMBAST POS 20-01-2013)
0 komentar:
Posting Komentar