Pada tahun ajaran baru ini SMA MAMB'US SHOLIHIN Blitar
menerima siswa baru dengan kuota 160 siswa dengan jurusan ipa dan ips
(melalui tes penjurusan ).Bagi antum " yang berminat silahkan datang dan
mendaftar di panitia PSB, info lebih lanjut lansung saja datang ke
sekolah atau bisa juga mencari info tentang PSB melalui brosur dibawah
ini.....
KURIKULUM
Kurikulum yang diterapkan di SMA Mamba’us Sholihin Blitar dirancang dengan
memadukan kurikulum pendidikan formal Pondok Pesantren yang
digariskan Departemen Pendidikan Nasional dan kurikulum Pondok Pesantren/
Sekolah Diniyah yang di gariskan Departemen Agama, ditambah dengan kurikulum
lembaga pelatihan bahasa (Arab dan Inggris).
KEGIATAN EKSTRA
Sebagai upaya untuk menunjang pembentukan
kepribadian dan membekali ketrampilan praktis kepada para santri, dikembangkan
berbagai kegiatan ekstra kurikuler sebagai berikut :
1.
Organisasi IPNU/IPPNU (OSIS)
2.
Pramuka dan PMR
3.
Drum Band
4.
Seni Lukis
5.
Seni beladiri
6.
Seni Qosidah
7.
Ketrampilan Komputer
8.
Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
9.
Ekstra
Keahlian (Otomotif, Elektro, las listrik, Tata Busana dan Tata Boga )
10.
Ekstra
Keagamaan (Tartil/Qiroatil Qur’an, Sholawat diba’ / Albarjanji, Muroqi,
Manaqib, Burdah, Tahlil).
INPUT SISWA
Para siswa SMA Mamba’us Sholihin Blitar berasal dari
lulusan SMP/MTs Negeri dan swasta dengan prosentase sebagai berikut :
1.
Wilayah Kabupaten/Kota Blitar 75
%
2.
Luar
Kab/Kota Blitar dalam Propinsi Jatim 15
%
3.
Luar
Propinsi Jawa Timur dan Luar Jawa 10
%
Sasaran masyarakat yang
diharapkan menyekolahkan di SMA Mamba’us Sholihin Blitar diarahkan pada
kelompok masyarakat dengan tingkat kesadaran beragama (Islam) sedang sampai
tinggi, baik yang berada di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Hal ini karena
sejak awal berdiri SMA Mamba’us Sholihin telah meneguhkan jati dirinya sebagai
lembaga pendidikan kader yang memadukan sekolah formal dan pondok pesantren.
OUT PUT (PRODUK)
Lulusan dari SMA Mamba’us
Sholihin Blitar selain dipersiapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi juga diharapkan mampu mempunyai bekal ketrampilan berbahasa yang
mencakup 4 bahasa, yakni :
1.
Inggris 3.
Indonesia
2.
Arab 4.
Bahasa Jawa Kromo
Dari ke empat kecakapan berbahasa tersebut
terkandung maksud agar disamping anak-anak mempunyai bekal untuk hidup di
lingkungannya juga mampu menjaga adat ketimur-an yang sarat dengan tatakrama
pergaulan bermasyarakat yang menjamin berkembangnya kepribadian generasi
penerus, agar tidak hanyut dalam dekadensi moral.
Kecakapakan lain yang mungkin bisa diharapkan mampu
dikuasai oleh anak-anak lulusan SMA Mamba’us Sholihin Blitar adalah menghafal
Juzz Amma dan Yaasiin serta Tahlil sebagai pemegang tongkat estafet budaya dari
jammiyyah NU yang telah terbukti efektifitasnya dalam pelaksanaan dakwah islam
dan proses regenerasi di jagad ini.
I. LEMBAGA
PENUNJANG PELAYANAN PENDIDIKAN
1.
Bengkel Al Qur’an
Lembaga
ini adalah kerjasama antara SMA dengan Lembaga Pendidikan Pendidik Qur’an
(LPPQ) yaitu kurikulum pembelajaran Al Qur’an yang menggunakan metode Thoriqoty
2.
Trainning Education Center,
Lembaga yang dibentuk SMA Mamba'us
Sholihin Blitar untuk memberikan pelayanan pendidikan ketrampilan kepada
siswa, terdiri dari :
1. Ketrampilan Komputer
2.Ketrampilan
bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
3. Ketrampilan
Tata Busana dan Tata Boga
4. Ketrampilan bangunan
5. Ketrampilan listrik
3. Koperasi Sekolah/Pondok Pesantren
Koperasi sekolah ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada siswa
untuk memenuhi aneka kebutuhan sehari-harinya, sekaligus sebagai media
pembelajaran siswa dalam mengembangkan usaha (wiraswasta).Layanan koperasi yang
ada saat ini, yaitu :
1.
Unit
Katering 5.
Unit Fotocopy
2.
Unit
Pertokoan 6.
Unit Wartel
3.
Unit
Rental Komputer. 7. Bank
Central Mandiri (BCM)
4.
Unit
Simpan Pinjam.
VISI MISI DAN
TUJUAN
VISI :
Terwujudnya Generasi Siswa yang ALIM – SHOLEH – KAFI
Indikator Visi :
1.
Lulusan
yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah.
2.
Lulusan
yang berwawasan ilmu pengetahuan & teknologi, memiliki keahlian
dan ketrampilan.
3.
Lulusan yang berdisiplin tinggi.
4.
Lulusan
yang memiliki ruhul jihad (semangat juang).
5.
Lulusan yang berprestasi.
6.
Lulusan yang siap hidup di era yang selalu
berubah.
MISI :
Misi yang diemban SMA Mamba'us Sholihin Blitar adalah sebagai berikut :
1.
Menyiapkan para siswa yang mampu
menginternalisasikan nilai-nilai Keislaman ala Ahlissunnah wal jamaah dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memiliki ruhul jihad (semangat juang)
yang tinggi dalam menegakkan garis perjuangan Rosulullah SAW dan para ulama
serta bersemangat dalam menjalani kehidupan yang senantiasa berubah dan penuh
tantangan.
2. Memberikan bekal kompetensi
dasar bagi lulusan untuk ‘melanjutkan pendidikan’ dan ‘hidup dalam masyarakat’.
3. Optimalisasi
layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan Iptek.
TUJUAN :
1.
Memiliki
wawasan keilmuan serta Profesionalisme yang tinggi
2. Membentuk
siswa yang memiliki prestasi, akademik dan non akademik.
3.
Mengembangkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi di era global.
4.
Membentuk
sikap dan perilaku siswayang tanggap, tangguh dan tanggon
terhadap problem-problem
sosial.
C. NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN
Masyarakat SMA Mamba'us Sholihin
Blitar mendukung sepenuhnya nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran
agama Islam. Secara khusus,
mendorong terbentuknya nilai-nilai di pondok sebagai berikut :
1.
Belajar sepanjang hayat (long live education).
Sikap menghargai pencapaian
ilmu dan mendorong siswa untuk menguasai apa yang dipelajari sehingga menjadi
siswa yang berminat belajar sepanjang hayat dengan membawa semangat meraih
prestasi.
2.
Pribadi
yang utuh (insan kamil)
Sikap mendorong
pengembangan rasa percaya diri yang tinggi, kebanggan dan responsive (self
reflect). Sekolah memberi penghargaan kepada kualitas keunikan-masing siswa dan
mendorong mereka untuk mempertanggungjawabkan tindakannya melalui inisiatif,
sikap dapat dipercaya dan memiliki integritas pribadi.
3.
Tawasuth dan I’tidal,
sikap tengah yang
berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil
dan lurus ditengah-tengah kehidupan bersama. Nilai/sikap dasar ini akan selalu
menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat
membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharruf
(ekstrem)
4.
Tasammuh,
sikap toleran terhadap
perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, tertama hal-hal yang bersifat
furu’ atau menjadi masalah khilafiyah; serta dalam masalah kemasyarakatan dan
kebudayaan.
5.
Tawazun,
sikap seimbang dalam berkhidmah. Menyerasikan
khidmah kepada Allah SWT, khidmah kepada sesama manusia serta kepada lingkungan
hidupnya. Menyelaraskan kepentingan
masa lalu, masa kini dan masa datang.
6.
Amar ma’ruf nahi mungkar,
yaitu sikap selalu memiliki
kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik, berguna dan bermanfaat bagi
kehidupan bersama; serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat
menjerumuskan dan merendahkan nilai kehidupan (senantiasa bersikap kritis
konstruktif).
SMA Mamba’us Sholihin
SMA Mamba’us Sholihin didirikan oleh Yayasan Pondok
Pesantren Mamba’us Sholihin sejak tahun 2004 sebagai salah satu bentuk
partisipasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama di daerah Blitar dalam mencerdaskan
kehidupan masyarakat. SMA Mamba’us Sholihin Blitar pada masa itu didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat khususnya tersedianya jenjang pendidikan tingkat SMA yang menjamin
peningkatan dan perkembangan pengetahuan agama islam waktu itu yang masih sangat
terbatas di Kabupaten / Kabupaten Blitar.
Memperhatikan kecenderungan animo masyarakat yang
semakin berkurang terhadap keberadaan SMA Mamba’us Sholihin sistem reguler,
maka Yayasan Pondok Pesantren Mamba’us Sholihin Kabupaten Blitar pada tahun 2004
mengadakan perombakan system pembelajaran di SMA Mamba’us Sholihin Blitar dari
system reguler menjadi system asrama (boarding school).
Penyelenggaraan pendidikan SMA Mamba’us Sholihin
Blitar dengan sistem asrama ini, siswa mengikuti kegiatan pendidikan dalam tiga
alokasi waktu, Intra Pagi, Intra Sore dan Intra Malam. Intra pagi, yaitu
kegiatan pendidikan yang melaksanakan secara penuh kurikulum pendidikan yang
ditetapkan Depdiknas/Departemen Agama RI. Intra sore, pelaksanaan kegiatan
pendidikan yang diarahkan pada pengembangan kemampuan bahasa (Arab dan Inggris)
dan ketrampilan, minat bakat siswa. Sedangkan intra malam, merupakan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan pondok pesantren dengan kurikulum sekolah
diniyah.
Dalam pengembangan SMA Mamba'us Sholihin
Blitar ini, pengelola senantiasa
berusaha mengikuti perubahan kebijakan pendidikan pemerintah, termasuk
kebijakan otonomi pendidikan dan otonomi sekolah yang saat ini tengah
digulirkan. SMA Mamba’us Sholihin Blitar sebagai sekolah swasta di bawah
Yayasan Pondok Pesantren sejak awal telah mengembangkan manajemen berbasis
sekolah (Board Base Education), dimana dalam setiap kebijakan dan pengembangan
sekolah senantiasa melibatkan komponen masyarakat. Dengan pendekatan semacam
ini sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan secara mandiri, adapun pemerintah
(Depdiknas/Depag) lebih berperan sebagai
supporting
system dalam upaya peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan.
sumber : http://smamambaussholihinblitar.blogspot.com